Matematika dalam Khazanah Islam


    

         Rahasia dalam gerakan shalat 

 
Gambar: Sudut-sudut dalam gerakan shalat

Ketika kita mendirikan shalat maka akan dihasilkan sudut-sudut  yang mengsilkan 360 derajat, diantaranya yakni sebagai berikut:
1.    Yang pertama adalah sudut 180 derajat. Sudut 180 derajat menggambarkan sebuah garis yang lurus, sudut ini terbentuk ketika berdiri dalam shalat.
2.    Yang kedua adalah sudut 90 derajat. Pertemuan dua garis yang tegak lurus sempurna, kesempurnaan sudut 90 derajat pada ruku ini ditunjukan bahwa Rasulullah ketika shalat punggungnya rata, jika diatasnya ditaruh segelas air maka air itu tidak akan tumpah. Pertemuan dua garis yang sempurna ini menjadikan posisi yang kuat, sehingga banyak arsitek atau ahli bangunan membangun sudut ruang dengan sudut 90 derajat. Sudut ini juga akan kita temui pada kebanyakan sudut pintu dan jendela, inilah posisi yang kokoh dan kuat.
3.    Yang ketiga adalah sudut 45 derajat. Sudut ini dihasilkan ketika seseorang sedang dalam posisi sujud.

Ketiga sudut ini kita dapatkan secara berulang pada shalat kita. Dalam satu rakaat gerakan shalat menghasilkan sudut 360 derajat, yaitu dari perhitungan 180 derajat + 90 derajat + (2 x 45 derajat).
Bagaimana dengan I’tidal dan duduk diantara dua sujud? Jika disertakan dalam perhitungan akan menghasilkan harga yang sama, yaitu 360 derajat. I’tidal digambarkan sebagai sudut 180 derajat dan duduk diantara dua sujud digambarkan sebagai bentuk sudut 90 derajat dilakukan sebanyak dua kali (termasuk duduk ketika hendak berdiri) pada setiap rakaat. Perhitungannya yaitu 180 derajat + ( 2 x 90 derjat ) atau sama dengan 360 derajat. Maka jika I’tidal dan duduk diantara dua sujud di ikutsertakan akan menghasilkan perputaran penuh sebanyak dua kali atau 2 x 360 derajat.

                      Rahasia bacaan takbir dalam shalat 
Dalam shalat lima waktu, ada 94 bacaan takbir yaitu:
Pada shalat sunnah Rawatib, yaitu shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu ada 7 waktu. Shalat sunnah tersebut ada 2 raka’at, berarti ada 11 bacaan takbir. Karena jumlah shalat sunnah rawatib ada 7 waktu, maka 7 x 11 = 77. Berarti apabila dijumlahkan antara bacaan takbir dalam shalat fardhu dan shalat sunnah Rawatib yaitu 94 + 77 = 171. Sedangkan 171 merupakan perkalian 9 dengan 19 (9 x 19 = 171). Angka 19 merupakan angka yang laur biasa, karena di dalam al-Qur’an kalimat Bismillahirrahmanirrahim juga berjumlah 19 huruf.

“Dan tidaklah kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk  jadi cobaan bagi orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang-orang yanh diberi Al-Kitab dan orang mukmin itu tidak ragu” (QS Al Muddatstsir)

Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9, dimana angka 1 merupakan bilangan pokok pertama dan angka 9 merupakan bilangan pokok terakhir dalam sistem perhitungan kita. Keistimewaan tersebut menunjukan sifat Allah yakni “Maha Awal dan Maha Akhir” (Surat ke-57 ayat :3). Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematika dikenal sebagai salah satu “Bilangan Prima” yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan kepada siapapun juga kecuali bagi diri-Nya sendiri (Surat ke-112 ayat 3).
Dalam buku “Atlas Anatomi” yang disusun oleh Prof. Dr. Chr. P. Raven dapat diketahui bahwa sebagian dari kerangka manusia yaitu tulang leher ada 7 ruas, tulang punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19.

                       Menghitung berapa lama kita shalat selama kita hidup di dunia 
Mari kita hitung seberapa lama waktu yang terbuang saat kita melakukan satu kali solat, jika setiap satu kali solat kita hanya memerlukan 8 menit untuk 4 rakaat, 4 menit untuk dua rakaat, dan 6 menit untuk 3 rakaat,  jadi setiap rakaat dibutuhkan 2 menit. Maka dapat kita hitung, dengan jumlah solat sebanyak lima kali sehari semalam, yaitu Maghrib, Isya, Shubuh, Zhuhur, dan Ashar ditotalkan:

3 rakaat + 4 rakaat + 2 rakaat + 4 rakaat + 4 rakaat = 17 rakaat per sehari semalam
Jika stiap rakaat 2 menit maka diperoleh, 17 rakaat x 2 menit = 34 menit.

Untuk sahari kita hanya mengisi 2,4 persen dari 1440 menit. Dalam seminggu, berarti ada 238 menit atau 3,96 jam. Dalam satu bulan, lama solat kita sebanyak 952 menit atau 15,86 jam. Dan setahun, ada 11.424 menit atau 190,4 jam, yang berarti setara dengan 7,93 hari. Jika kita kaitkan dengan kesempatan kita hidup,  rata-rata usia hidup manusia selama 60 tahun, dan dikurangi dengan 10 tahun masa awal akil baligh (dewasa), maka hanya 50 tahun seseorang melaksanakan shalat dalam hidupnya. Itu berarti, sepanjang hidupnya ia melaksanakan shalat fardlu selama 571.200 menit atau sekitar 9.520 jam, atau 396,7 hari (1,1 tahun). Bisa dibayangkan, selama hidup, kita hanya butuh waktu untuk shalat wajib lima waktu selama 1,1 tahun, atau dalam satu tahun hanya 7,93 hari, atau dalam satu hari hanya 34 menit. Dari sini terlihat betapa jauhnya perbandingan ketaatan kita kepada Allah SWT dengan nikmat yang diberikan-Nya kepada kita dengan nikmat usia. Maka, sangat disayangkan apabila ada orang yang tidak melaksanakan solat karena alasan tidak ada waktu atau sibuk. Padahal, jika kita jujur terhadap diri sendiri, kita mampu berlama-lama bertelepon, nongkrong di depan komputer, jalan-jalan, nonton TV,  main game, berduaan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, jangan pernah merasa puas dan berbangga diri dengan ibadah yang telah kita laksanakan. Sebab, bisa jadi ibadah kita, terutama solat, tidak akan berarti apa-apa bila hal itu kita kerjakan dengan tidak ikhlas, apalagi berharap surga. Allah menyindir orang yang demikian dengan pendusta agama. (QS Al-Maun [107]: 1-7).


Dalam shalat, baik shalat fardhu maupun sunnah memiliki rahasia-rahasia di dalam gerakan-gerakannya, seperti ruku’, sujud, dan didalam bacaannya sendiri, seperti bacaan Takbiratul Ihram. Dalam gerakan dan bacaan tersebut membawa pesan bilangan yang merupakan bagian dari ilmu matematika. Seperti pada angka 19. Angka tersebut didapat dari berbagai perhitungan, salah satunya adalah jumlah dari bacaan basmalah yang berjumlah 19 huruf. Dengan demikian, Islam ini bukan bukan hanya terdiri dari pesan gerak (Shalat: ruku dan sujud) dan pesan irama (bacaan shalat, do’a, al-qur’an), tetapi juga membawa pesan bilangan seperti pemaparan diatas. 

Comments

  1. Merkur - Férnaîté des izine de cedifici
    Merkur - Férnaîté des Merkur septcasino - Férnaîté des Merkur - Férnaîté 메리트 카지노 쿠폰 des Merkur - febcasino Férnaîté des Merkur - Férnaîté des Merkur - Férnaîté des Merkur - Férnaîté des

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Matematika dalam Khazanah Islam

Randi Ramlan

Matematika dalam Khazanah Islam